it must not easy to be with me
January 07, 2022Pagi ini aku mengalami konflik lagi sampai saking emosinya kepala sampai berdenging. Salah satu dari beberapa hal yang berubah atas diriku yang tidak aku senangi.
Kufikir, mungkin sudah saatnya mencoba fitur psikolog di Alodokter yang sebelumnya aku pesimisi.
Aku ceritakan soal keadaanku. Perubahan-perubahan pada diriku yang sebelumnya tidak kumiliki. Soal kemarahan, soal kepesimisan, soal keterpurukan yang amat dalam, soal emosional response ku yang sebelumnya fight, kini berubah menjadi flight.
Ternyata dokter di Alodokter ini bagus. Saran yang dia sampaikan runut, jelas, dan berempati. Hasilnya membuat aku bahkan menangis saking tersentuhnya. Beberapa saran dari dokternya melingkupi menulis, jurnal, sebagai wadah untuk meluapkan emosi setiap hari. Karena emosi yang terbendung akan menjadi bak yang sekalinya pecah menjadi amarah dan sedih yang luar biasa. Bak yang dibendung juga bisa bocor, yang menyebabkan menangis keras tanpa alasan.
Saran berikutnya adalah untuk menyalurkannya dengan Art terapi. Menggambar, melukis apa yang dirasakan dengan leluasa. Bisa juga dengan hal lain yang berkreasi kreatif ekspresif produktif seperti menjahit, menyelesaikan puzzle, dll.
Saran ketiga adalah untuk mencari good support system. Ciri support system yang baik—mengutip kata dokternya—adalah saat mengeluh tidak diminta bersyukur, saat pamer tidak dianggap riya, dan saat down tidak dibanding-bandingkan.
Saran yang terakhir adalah untuk mencari kebahagiaan-kebahagiaan kecil di sekitar.
Membahas soal kebahagiaan-kebahagiaan kecil. Aku rasanya terlalu fokus dengan “aku” hingga kurang mengapresiasi keberadaan kamu, Arif, Support system ku yang paling baik, yang paling depan menghadapi 20/7 (4 jamnya telfon zahra WK) dan paling terimbas dengan semua kekacauan yang menjadikan aku saat ini.
Kamu yang menerima aku dengan segala beban dan drama yang ada di keluargaku dengan tangan terbuka. Kamu yang tidak menuntutku untuk melakukan hal-hal lebih, ketika memang yang kumampu hari ini hanya bermain hp sedikit dan sisanya terlunta terbaring. Kamu yang mendukung sekali atas semua mimpi dan pencapaian yang kulakukan. Kamu yang menjadikan batasan-batasan, perbedaan, dan jarak dalam hubungan kita sesuatu yang kecil. Karena perbedaan strata hidup dan hubungan jarak jauh bukan alasan untuk tidak bersama. Kamu yang mau menerima aku dengan baggage yang masih banyak tersisa dari hubungan yang lama. Kamu yang tahu aku butuh kebebasan, aku butuh keamanan, aku butuh diayomi, dan memberikannya dengan berlimpah. Kamu yang menjadikan aku cukup, apa adanya, tanpa perlu diotak-atik. Tanpa harus melakukan sesuatu yang berlebih. Cukup hidup dan happy.
Terimakasih sudah hadir disini. Padahal kamu kondisinya juga sedang tidak baik. Pandemi yang belum ada akhirnya ini membuat pekerjaan dan penghasilanmu terhenti. Kamu punya segala alasan untuk tidak menanggapi. But you still do. Everytime.
I didn’t appreciate you enough and i am sorry. It must not easy to be with me.
but do,
stay anyway.
0 komentar