*Notes: Baca Postingan ini sambil dengerin 24-nya Niki ya*
Pagi ini, Wisnu, kawan--saudara--dalam kurung (nakama-ku) bercerita tentang bagaimana tulisan ini menyentuh hatinya, menginspirasinya, yang kemudian membawaku ke laman ini kembali.
It's amazing how knowing someone adores your clumsy writing, gave you the strength to write again. Terimakasih, Wisnu.
Membaca kembali sepetak ruang bertajuk blogspot ini, yaampun begitu menderitanya aku, dulu.
Penderitaan, baru-baru ini aku mengerti, banyak sekali bentuknya. Sakit raga, menderita. Sakit di kepala, pun menderita. dan sakit di hati, yang begitu banyak bentuk ragamnya, juga adalah sebuah penderitaan. Begitu banyak dera derita di bumi ini, yang disadari, tidak disadari, dan belum menemukan jalan keluarnya.
Bagaimana dengan aku sekarang?
Aku...sekarang sungguh baik dan bahagia
Dua tahun terakhir banyak sekali yang terjadi. Tahun-tahun yang membuatku bertanya-tanya, akhirnya dipertemukan dengan tahun dimana jawaban-jawaban diberikan.
Hidup ibarat bermain mario bros, jumpalitan.
Kabur dari rumah dengan tajuk 'kuliah lagi', adalah langkah pertama yang membawaku ke titik sekarang ini. Memiliki suasana baru, kesibukan baru, membatasi ruang dikepalaku yang berkutat dengan depresi.
Hidup ibarat bermain mario bros, jumpalitan.
Kabur dari rumah dengan tajuk 'kuliah lagi', adalah langkah pertama yang membawaku ke titik sekarang ini. Memiliki suasana baru, kesibukan baru, membatasi ruang dikepalaku yang berkutat dengan depresi.
Satu penderitaanku membaik, tapi bukan berarti sudah terangkat. Aku masih sakit-sakitan secara fisik, lebih dari hitungan 5 jari masuk IGD dalam rentang hanya satu tahun. Begitu sering menangis sampai dada sesak, mata bengkak dan suara habis. Selalu ketempelan makhluk (re: setan) kemanapun pergi, yang membuat aura gelap, badan pegal-pegal, fikiran kacau, dan hati runyam.
Melihat kembali hidupku beberapa tahun terakhir. Memang semua bisa terjadi atas seizin Langit, oleh karena perbuatan/karma baik kita sendiri.
Mengutip kata Guruku, Cece Mulia: " Jika satu penderitaan orang/makhluk lain kita bantu angkat, maka satu penderitaan yang kita jalani akan diangkat oleh langit" dan itu benar adanya.
Setelah diingat-ingat, khususnya dimulai di penghujung tahun 2022, aku mendapatkan tekad untuk menjalankan apa yang sudah lama menjadi cita-citaku: yaitu menyelamatkan kucing-kucing yang menderita dari jalanan. Kebahagiaanku pada masa itu adalah untuk merawat setulus hati sampai kucing tersebut menemukan rumah terbaiknya. Satu persatu dan semampuku.
Tuhan, yang Maha Baik dan Maha Melihat, dengan sangat luar biasanya membalas dengan membuka dan menuntunku ke perpanjangan tanganNya yang membawaku sampai disini.
Mengutip kata Guruku, Cece Mulia: " Jika satu penderitaan orang/makhluk lain kita bantu angkat, maka satu penderitaan yang kita jalani akan diangkat oleh langit" dan itu benar adanya.
Setelah diingat-ingat, khususnya dimulai di penghujung tahun 2022, aku mendapatkan tekad untuk menjalankan apa yang sudah lama menjadi cita-citaku: yaitu menyelamatkan kucing-kucing yang menderita dari jalanan. Kebahagiaanku pada masa itu adalah untuk merawat setulus hati sampai kucing tersebut menemukan rumah terbaiknya. Satu persatu dan semampuku.
Tuhan, yang Maha Baik dan Maha Melihat, dengan sangat luar biasanya membalas dengan membuka dan menuntunku ke perpanjangan tanganNya yang membawaku sampai disini.
Di pertengahan 2023, aku dan dua sahabatku sampailah di Shifu Pengobatan. Koko Daniel dan Cece Mulia dengan penuh kasih sayang mengangkat penderitaan kami satu persatu. Aku yang seumur hidup ketakutan oleh makhluk tidak kasat mata, sudah tidak lagi. Aku yang sedikit demi sedikit sudah menjauh dari Tuhan, mendekat kembali. Aku yang selalu kesakitan menstruasi sampai menjerit dan meringkuk, sekarang sudah tidak sakit lagi. Aku yang seumur hidup sakit sinus sampai suara bindeng dan tisu habis berkantong-kantong, sudah tidak lagi. Satu persatu, oleh Cece Mulia dan suaminya Koko Daniel-- semua penderitaan-- medis, non medis, mental, dibantu diangkat.
Tidak cukup hanya dengan dibantu diangkat penderitaanku. Cece Mulia dan Koko Daniel juga mengarahkan hidupku untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Untuk menjalaninya dengan ketulusan, dengan keikhlasan, dengan ketegasan. Untuk memperbaiki diri, berbagi, beribadah, berbuat baik, menciptakan kebahagiaan, dan lain-lainnya. Aku begitu bersyukur. Terimakasih Cece Mulia dan Koko Daniel.
Apakah hidupku sekarang enak banget?
Tidak juga.
Aku hanya bisa curi libur sekali-kali. Sisanya kuhabiskan untuk mengurus ini dan itu, mencari nafkah sampai larut bahkan di hari libur.
Masalah hidup? terus ada silih berganti.
Saldo di rekening? sering dibawah seratus ribu.
Kena mental? jangan ditanya.
Ditinggikan lalu dihempaskan lagi ke tanah? roller coaster juga mundur kalau mau diadu.
Tidak cukup hanya dengan dibantu diangkat penderitaanku. Cece Mulia dan Koko Daniel juga mengarahkan hidupku untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Untuk menjalaninya dengan ketulusan, dengan keikhlasan, dengan ketegasan. Untuk memperbaiki diri, berbagi, beribadah, berbuat baik, menciptakan kebahagiaan, dan lain-lainnya. Aku begitu bersyukur. Terimakasih Cece Mulia dan Koko Daniel.
Apakah hidupku sekarang enak banget?
Tidak juga.
Aku hanya bisa curi libur sekali-kali. Sisanya kuhabiskan untuk mengurus ini dan itu, mencari nafkah sampai larut bahkan di hari libur.
Masalah hidup? terus ada silih berganti.
Saldo di rekening? sering dibawah seratus ribu.
Kena mental? jangan ditanya.
Ditinggikan lalu dihempaskan lagi ke tanah? roller coaster juga mundur kalau mau diadu.
Tapi hatiku begitu penuh.
Tidak ada tangisan selain tangis bahagia.
Tidak ada lagi ketakutan selain takut kepada yang Diatas
Tidak ada sakit-sakitan, mau raga, fikiran ataupun hati.
Di pagi hari, menyiram bunga. Di malam hari, memeluk kucing.
Di perjalanan, ditemani teman, atau One Piece, atau Bigbang.
Bisa memasak, menikmati hidangan yang enak dan perut kenyang.
Bisa bekerja--belajar, sesuai dengan mau hati.
Bisa beribadah, dan menemukan kedamaian di dalamnya.
Bisa kemana saja, dari Depok lalu ke Tangerang, atau tiba tiba di Pandeglang.
Bisa merajut, atau menonton, atau membaca
Bisa tertawa, tersenyum, menyayangi dan disayang.
Bisa menolong, menolong, dan menolong
Tidak ada tangisan selain tangis bahagia.
Tidak ada lagi ketakutan selain takut kepada yang Diatas
Tidak ada sakit-sakitan, mau raga, fikiran ataupun hati.
Di pagi hari, menyiram bunga. Di malam hari, memeluk kucing.
Di perjalanan, ditemani teman, atau One Piece, atau Bigbang.
Bisa memasak, menikmati hidangan yang enak dan perut kenyang.
Bisa bekerja--belajar, sesuai dengan mau hati.
Bisa beribadah, dan menemukan kedamaian di dalamnya.
Bisa kemana saja, dari Depok lalu ke Tangerang, atau tiba tiba di Pandeglang.
Bisa merajut, atau menonton, atau membaca
Bisa tertawa, tersenyum, menyayangi dan disayang.
Bisa menolong, menolong, dan menolong
Hatiku tenang.
dan Aku sungguh baik dan bahagia.
"...and it's enough for me right now anyway, at 27..."