Hari ini Spotify Wrapped 2025 sudah rilis. Dengan pemenang lagu yang kuperdengarkan di tahun ini adalah "We're All Alone"-nya Rita Collidge. Total banyak lagu ini kuputar adalah 7976 kali. Angka yang bombastis untuk dimainkan dalam setahun terakhir. Lagu ini—musik maupun liriknya—sudah menjadi emotional anchorku dalam menghadapi kehidupan. Menurut Chatgpt, An emotional anchor song is a song that your heart uses as a stabilizer, a home base, or an energetic refuge. It’s the song you return to when your emotions feel too heavy, too chaotic, or too overwhelming.
Awalnya dimulai pada suatu hari tanggal 10 April. Aku menemukan lagu ini di album spotifynya. Perkaranya, dua hari sebelumnya aku baru saja mengirimkan email. Adanya lagu ini menarik perhatianku. Malam itu, aku belum mengerti maknanya. Sampai keesokan harinya, lagu ini mulai menjadi penguatku.
Hari itu, tanggal 11 April, kami dari Teratai Hijau sudah siap berbondong-bondong untuk melakukan Bakti Sosial ke sebuah tempat di pelosok Tangerang. Dengan rencana setelah pasca Bakti Sosial kami akan melaksanakan hajatanku (re: perang) yang dari beberapa hari sebelumnya serangan-serangannya sudah sangat mengganggu kami sekali. Hari itu seperti biasa, aku si sopir lintas kabupaten ini sudah siap berangkat. Biasanya, aku tidak lupa untuk mengecek kolong mobil untuk memastikan tidak ada kucing disana. Aku mundurkan mobil dengan niat berputar balik dan....ketakutan terbesarku dalam berkendara terjadi—ada anak kucing tidur di bagian roda belakangku, dan tergilas..... dia mati di genggamanku. Aku hancur.
Dalam menghadapi peperangan, kami diarahkan untuk selalu memiliki ketenangan batin dalam menyikapi segala hal, agar jangan marah terlalu berlebihan, jangan juga bersedih terlalu berlebihan, agar tidak membuka celah untuk diri kita sendiri. Namun hari itu, seperti banyak bentuk peremukkan lain yang kuhadapi dihidupku. Aku hancur. Kucing adalah salah satu kelemahanku. Apalagi anak kucing. Kucing yang tergilas adalah milik Ci Yanah—salah satu keluarga Teratai Hijau. Ci Yanah luar biasanya mengikhlaskan segalanya dan memaafkanku yang meminta maaf berkali-kali. Cece menguatkanku. Dengan dirangkul dan digenggam oleh Jane—aku si sopir ini berakhir duduk di bangku belakang. Dengan Dania yang menggantikanku sebagai sopir.
Sepanjang perjalanan di mobilku, Ci Yanah yang duduk didepan bersama Dania menceritakan tentang anak kucing yang tadi tergilas olehku. Hal yang sangat wajar dilakukan oleh seorang Ibu yang berduka. Akupun, akan melakukan hal yang sama. Aku yang tidak sanggup dan hanya bisa menangis dan berusaha mengontrol diri, memutuskan untuk memakai headset, noise cancellation on, dan mendengarkan lagu ini.
Aku..merasa disayang, dimengerti dan ditenangkan. Jiwaku yang begitu lelah dan sangat ingin bersandar, rasanya mendapatkan sandaran yang begitu didambakan. Rasanya seperti pulang ke sebuah rumah, ke sebuah kamar, ke sebuah pelukan, yang tidak mengatakan apa-apa selain memelukku dan memastikan aku baik-baik saja, dan hanya ingin aku baik-baik saja.
Begitu ajaibnya hidup. Tuhan begitu baiknya menuntunku untuk tiba-tiba menulis surat kasihku untuknya, lalu mendapatkan dia mendengar lagu ini dua hari kemudian, dan aku yang sudah pasti penasaran, mendengarkannya di saat yang tepat aku butuh dikuatkan.
Dan hal ini tidak terjadi sekali dua kali, di saat-saat rapuhku, contohnya—beberapa hari terakhir ini, yang dasyat sekali—lagu ini kembali menjadi peneduhku, dan sebuah mimpi yang manis menjadi penghiburku sehingga pagi ini aku terbangun dengan satu kebahagiaan yang menjejak.
Bagaimana pula, sebuah cerita yang sudah sangat lama, masih bisa hadir tiba-tiba menjadi penguatku di saat aku membutuhkan? Apakah itu alasannya di malam desember silam, perasaanku dibangunkan oleh mimpi dan menuntunku untuk berani menulis hingga akhirnya sampai dititik ini? agar aku bisa memiliki satu support lagi? ataukah ada alasan yang lebih besar lagi? Hanya Tuhan yang tahu. Itukah juga alasan kenapa aku dituntun meminta pertolongan padanya? untuk melihat apakah akan menjawab? Apakah Langit sedang menilai? Hanya Tuhan yang tahu.
Yang pasti aku bersyukur..
Aku bersyukur memiliki cinta yang aku tahu akan selamanya hidup dalam hatiku. Apapun bentuknya. Aku bersyukur.. hanya mengetahui dia sehat, cukup, dan bahagia. Aku bersyukur..
Terimakasih
Berkah dan bahagia untukmu selalu









